Cinta pertama adalah sebuah kisah nyata horor yang dialami oleh Mawar dan Restu (Nama samaran).

Cerita ini disampaikan dari sudut pandang Mbak Vey, salah seorang teman dari Mawar yang menjadi saksi hidup dari kisah ini.

Cerita ini dikutip oleh ZONABANTEN.com dari channel podcast resmi Do You See What I See.

Cerita ini dimulai ketika Vey memasuki masa perkuliahannya. Dijelaskan bahwa Vey berada pada satu kampus yang sama dengan Mawar namun berbeda fakultas.

Vey dan Mawar jarang bertemu di kampus, hanya pada saat di kos dan ketika akan berangkat kuliah.

Sekitar dua atau tiga bulan sejak memutuskan tinggal di kos, para penghuni kos termasuk Vey sedang berkumpul dan berbincang di ruang tamu.Cinta pertama adalah sebuah kisah nyata horor yang dialami oleh Mawar dan Restu (Nama samaran). Cerita ini disampaikan dari sudut pandang Mbak Vey, salah seorang teman dari Mawar yang menjadi saksi hidup dari kisah ini. Cerita ini dikutip oleh ZONABANTEN.com dari channel podcast resmi Do You See What I See. Cerita ini dimulai ketika Vey memasuki masa perkuliahannya. Dijelaskan bahwa Vey berada pada satu kampus yang sama dengan Mawar namun berbeda fakultas. Vey dan Mawar jarang bertemu di kampus, hanya pada saat di kos dan ketika akan berangkat kuliah. Sekitar dua atau tiga bulan sejak memutuskan tinggal di kos, para penghuni kos termasuk Vey sedang berkumpul dan berbincang di ruang tamu. Salah satu dari penghuni kos menyampaikan kepada Vey tentang keheranannya karena makin jarang melihat Mawar.

Bahkan salah satu penghuni kos lainnya juga menambahkan bahwa Mawar sering tidak ada di kamarnya saat malam.

Vey pun merasa kaget dan heran. Sebagai seseorang yang paling dekat dengan Mawar, lantas ia berencana untuk menanyakan hal itu kepada Mawar.

Keesokan harinya Vey mengetuk pintu kamar Mawar sembari memanggil-manggil namanya.

“Mawar, sebelumnya maaf ya. Kata teman-teman kamu sering tidak ada di kamar kalau malam. Sebenarnya kamu kemana?” ucap Vey.

“Iya Vey, sebenarnya aku sudah punya pacar” jawab Mawar dengan wajah cerianya.

Vey menjelaskan bahwa pada saat itu Mawar nampak sangat bahagia menceritakan pacarnya, yang di mana ternyata pacarnya itu adalah seniornya dan bertemu di kampus. Mawar juga menjelaskan bahwa pacarnya yang bernama Restu ini seringkali datang ke kos dan mengobrol bersama Mawar di ruang tamu.

Vey yang merasa aneh dan keheranan pada saat itu karena menurut penuturan penghuni kos yang lain bahwa ruang tamu itu lebih sering kosong, apalagi jika sudah memasuki pukul 9 malam.

Tapi Mawar tetap bersikeras mengatakan bahwa dia dan Restu sering mengobrol bersama di ruang tamu.

Sampai akhirnya Mawar mengatakan akan memperkenalkan Restu kepada Vey saat dia datang nanti, sekaligus sebagai pembuktian bahwa Mawar tidak berbohong kepada Vey.

Vey pun mengiyakan, karena di satu sisi juga dia merasa penasaran dengan sosok Restu. Laki-laki yang bisa membuat Mawar begitu jatuh cinta.

Keesokannya, malam tiba dan Mawar mengetuk-ngetuk pintu kamar Vey. Mawar memanggil Vey untuk menyampaikan bahwa Restu telah datang.

Vey yang melihat Mawar yang sudah berdandan cantik untuk menyambut kedatangan pacarnya merasa keheranan karena Restu yang datang bertamu begitu larut malam, yaitu sekitar 10.30 malam.

Sembari berlari menuju ruang tamu dan meninggalkan Vey di belakang, Mawar berteriak mengatakan bahwa Restu sudah datang.

Mawar membuka pintu ruang tamu dan terus-menerus memanggil Vey untuk segera menuju ruang tamu.

Sesaat setelah Vey masuk ke ruang tamu, dia melihat di depan pintu ada sesosok pocong dengan kain kafan yang begitu kotor. Pocong itu tampak sangat menyeramkan bagi Vey, sehingga itu menyebabkan dia berteriak.

Mawar yang melihat Vey berteriak langsung mendekati Vey untuk bertanya ada apa dengannya.

“Itu ada pocong” ucap Vey yang masih sangat ketakutan.

Mawar yang tidak melihat adanya pocong, terus-menerus meyakinkan Vey bahwa itu adalah Restu pacarnya.

Suara teriakan yang begitu keras ternyata juga membangunkan penghuni kos lainnya. Dan yang tidak disangka-sangka adalah para penghuni yang keluar kamar untuk melihat apa yang terjadi ikut dikagetkan dan dibuat takut oleh penampakan sesosok pocong yang begitu menyeramkan.

Mawar tetap bersikeras mengatakan bahwa itu adalah Restu pacarnya. Beberapa saat setelah kekacauan itu terjadi, penampakan pocong itu hilang dan Mawar jatuh pingsan.

Setelah itu Vey dan penghuni kos lainnya membawa Mawar ke kamarnya. Beberapa saat setelah sadar, Mawar hanya menangis dan masih berusaha meyakinkan teman-temannya bahwa itu adalah Restu.Mawar membuka pintu ruang tamu dan terus-menerus memanggil Vey untuk segera menuju ruang tamu. Sesaat setelah Vey masuk ke ruang tamu, dia melihat di depan pintu ada sesosok pocong dengan kain kafan yang begitu kotor. Pocong itu tampak sangat menyeramkan bagi Vey, sehingga itu menyebabkan dia berteriak. Mawar yang melihat Vey berteriak langsung mendekati Vey untuk bertanya ada apa dengannya. “Itu ada pocong” ucap Vey yang masih sangat ketakutan. Mawar yang tidak melihat adanya pocong, terus-menerus meyakinkan Vey bahwa itu adalah Restu pacarnya. Suara teriakan yang begitu keras ternyata juga membangunkan penghuni kos lainnya. Dan yang tidak disangka-sangka adalah para penghuni yang keluar kamar untuk melihat apa yang terjadi ikut dikagetkan dan dibuat takut oleh penampakan sesosok pocong yang begitu menyeramkan. Mawar tetap bersikeras mengatakan bahwa itu adalah Restu pacarnya. Beberapa saat setelah kekacauan itu terjadi, penampakan pocong itu hilang dan Mawar jatuh pingsan. Setelah itu Vey dan penghuni kos lainnya membawa Mawar ke kamarnya. Beberapa saat setelah sadar, Mawar hanya menangis dan masih berusaha meyakinkan teman-temannya bahwa itu adalah Restu. Keesokannya orang tua Mawar datang ke kos setelah dihubungi, kemudian Vey menjelaskan kejadian yang menimpa Mawar.

Kedua orang tua Mawar membawa Mawar pulang ke rumah. Rumahnya sangat jauh dari kampus namun masih berada pada kota yang sama.

Setelah Mawar dibawa oleh kedua orang tuanya, kejadian aneh terjadi. Setiap malam terdengar suara ketukan dari arah pintu masing-masing penghuni kos. Tidak pernah ada yang berani membuka pintu.

Karena gangguan yang terus menerus muncul, sehingga satu per satu penghuni kos memutuskan untuk pindah. Bersamaan dengan itu, Vey juga tidak pernah mendengar kabar tentang Mawar lagi.Keesokannya orang tua Mawar datang ke kos setelah dihubungi, kemudian Vey menjelaskan kejadian yang menimpa Mawar. Kedua orang tua Mawar membawa Mawar pulang ke rumah. Rumahnya sangat jauh dari kampus namun masih berada pada kota yang sama. Setelah Mawar dibawa oleh kedua orang tuanya, kejadian aneh terjadi. Setiap malam terdengar suara ketukan dari arah pintu masing-masing penghuni kos. Tidak pernah ada yang berani membuka pintu. Karena gangguan yang terus menerus muncul, sehingga satu per satu penghuni kos memutuskan untuk pindah. Bersamaan dengan itu, Vey juga tidak pernah mendengar kabar tentang Mawar lagi.